Daarut Tauhiid
Sejarah Daarut Tauhiid (DT) berawal pada tahun 1987, ketika seorang pemuda bernama Abdullah Gymnastiar yang kini lebih dikenal dengan nama Aa Gym, merintis usaha melalui wadah KMIW (Keluarga Mahasiswa Islam Wiraswasta). Sebagian hasil usaha KMIW digunakan untuk menopang kegiatan pengajian rutin yang dipimpinnya.
Semakin hari usaha yang dirintis Aa Gym semakin berkembang, sejalan dengan bertambahnya jamaah yang datang mengikuti pengajian rutin yang diasuhnya. Untuk mewadahinya, maka pada tanggal 4 September 1990 didirikanlah secara resmi Yayasan Pondok Pesantren Daarut Tauhiid. Memegang prinsip dengan tanpa meminta sumbangan, dapat menjadi besar. Demikian gambaran kilas balik Pondok Pesantren Daarut Tauhiid. Manfaat Pondok Pesantren Daarut Tauhiid semakin nampak pada saat krisis seperti sekarang ini, diantaranya dengan dibangunnya Cottage dan Masjid.
“Yang membangun masjid ini kan Allah. Saya hanya memberi informasi, agar setiap muslim bisa memanfaatkan ladang amal,” demikian kata K.H. Abdullah Gymnastiar.Berawal dari sebuah kamar kontrakan, kini Daarut Tauhiid memiliki asset yang cukup besar untuk ukuran sebuah Pondok Pesantren. Semuanya berhasil tanpa meminta bantuan. Pada tahun 1993, Daarut Tauhiid menangani usaha pembebasan tanah untuk selanjutnya dibangun sebuah mesjid permanen berlantai tiga, yang diberi julukan Mesjid Seribu Tangan. Karena mesjid ini dibangun secara gotong royong oleh ribuan masyarakat sekitar, dan para jamaah Daarut Tauhiid. Untuk membantu kelancaran kegiatan dakwahnya, pada tahun 1994, didirikan Koperasi Pondok Pesantren Daarut Tauhiid (KOPONTREN DT).Di penghujung tahun 1997, sarana dakwah dan perekonomian menjadi semakin lengkap dengan dibangunnya gedung KOPONTREN DT berlantai empat yang letaknya di seberang mesjid. Gedung yang cukup representatif ini dipergunakan untuk kantor beberapa unit usaha, seperti: BMT (Baitul Mal wat-Tamwil), Penerbitan DT Press, Percetakan DT Print, Super Mini Market, Warung Telekomunikasi, Warung Internet, Divisi Reklame, Handycraft, Pusat Informasi, dll.Aktivitas pendidikan juga berkembang pesat, dengan diembannya amanah oleh Pusat Pendidikan dan Pelatihan (Pusdiklat) DT pada akhir tahun 1998.
Materi latihan di DT diantaranya: Achievment Motivation Training (AMT) bernuansa religius, Out Bound Training, Team Building serta tentu saja Manajemen Qolbu.Diakhir tahun 1998, diresmikan sebuah Hotel Islami (Cottage) yang diberi nama Daarul Jannah Cottage. Cottage Islami ini diproyeksikan untuk Program Wisata Rohani bagi para eksekutif dari dalam maupun luar negeri, keluarga serta para pelajar yang akan ber-weekend, meneduhkan hati sambil menikmati sejuknya suasana pesantren dan menambah wawasan keislaman.
Sebuah sarana dakwah lain kembali hadir di Pesantren Daarut Tauhiid, ialah Stasiun Radio 1026 AM, Radio Ummat yang dibangun dari hasil Kencleng Ummat pendengar siaran MQ pagi yang disiarkan tahun 1999 atas kerja sama dengan Stasiun Radio Paramuda 93,9 FM. Radio Ummat pertama kali mengudara (On Air) pada bulan Ramadhan 1420 H, tepatnya tanggal 09 Desember 1999.
Berdasarkan data sampai 21 Juli 2002, perkembangan DT Bandung dapat digambarkan sebagai berikut :
luas tanah = 21.049,87 m²
luas bangunan masjid = 587,50 m²
Sebuah sarana dakwah lain kembali hadir di Pesantren Daarut Tauhiid, ialah Stasiun Radio 1026 AM, Radio Ummat yang dibangun dari hasil Kencleng Ummat pendengar siaran MQ pagi yang disiarkan tahun 1999 atas kerja sama dengan Stasiun Radio Paramuda 93,9 FM. Radio Ummat pertama kali mengudara (On Air) pada bulan Ramadhan 1420 H, tepatnya tanggal 09 Desember 1999.
Berdasarkan data sampai 21 Juli 2002, perkembangan DT Bandung dapat digambarkan sebagai berikut :
luas tanah = 21.049,87 m²
luas bangunan masjid = 587,50 m²
0 Response to "Daarut Tauhiid"
Post a Comment